
Warga Desa Sekarputih bersiap menyambut puncak acara Bersih Desa pada tanggal 26 September 2025 mendatang, yang akan dimeriahkan dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Tradisi Bersih Desa, atau yang juga dikenal sebagai Sedekah Bumi, adalah ritual tahunan turun temurun sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil panen, keselamatan, dan kerukunan yang telah dinikmati selama setahun. Pagelaran wayang kulit dipilih sebagai penutup dan sarana slametan (syukuran) karena dianggap sebagai media yang efektif untuk menyampaikan ajaran moral dan petuah leluhur yang dikemas melalui lakon pewayangan, sekaligus berfungsi sebagai sarana pembersihan spiritual desa dari berbagai hal negatif.
Pertunjukan Wayang Kulit yang berlangsung dari senja hingga fajar tersebut bukan hanya sekadar hiburan, melainkan memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Selain memohon berkah dan perlindungan bagi hasil panen di musim berikutnya, pagelaran ini menjadi momen reuni akbar bagi seluruh warga Sekarputih, termasuk mereka yang merantau, untuk kembali berkumpul dan mempererat tali silaturahmi. Antusiasme warga terlihat dari persiapan yang melibatkan gotong royong dan partisipasi aktif dalam menyajikan sesajen tradisional dan kenduri. Melalui tradisi wayang semalam suntuk, Desa Sekarputih tidak hanya melestarikan seni budaya Jawa, tetapi juga memperkuat identitas komunal serta semangat persatuan dan kesatuan di tengah dinamika zaman.